DALAM kamus bahasa Indonesia,semboyan emansipasi diartikan sebagai sebuah istilah yang digunakan untuk mendapatkan hak kebebasan serta persamaan derajat(gender)secara lebih spesifik,dan semboyan ini belakangan banyak mendapatkan dukungan dari suara perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM).Meskipun gerakan yang kedua ini bukan sebuah gerakan yang lebih berorientasi pada otoritas gerakan suara wanita,namin penyeru emansipasi mendapatkan tempat dan peluang untuk mengangkat suara menyerukan proklamasinya dengan lebih leluasa sebagaimana yang kita saksikan belakangan ini.
Namun,dalam bentuk apa pun ajakan ini hadir, hal itu tidak menjadi titik perhatian kita dalam pembahasan ini,tetapi yang menjadi sorotan kita adalah bagaimana Sya'riat islam menilai konsep emansipasi serta penyetaraan gender bagi kaum wanita.Maka dengan memohon pertolongan Allah SWT pada edisi kali ini kami akan mengangkat pembahasan ini dengan harapan akan bisa menjadi penerang bagi kita dalam membedakan apa yang telah diibedakan atau apa yang di samakan oleh Allah SWT antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.
Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia dalam keadaan berpasang-pasangan yaitu antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.Firman-Nya:
وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.(QS An-Najm [53]:45).
Dan dibalik ketetapan ini Allah SWT juga telah menetapkan batasan serta perbedaan di antara mereka,baik dari simbol postur tubuh (kodrat) maupun dari hak dan kewajiban yang harus mereka tunaikan masing-masing sebagai seorang hamba.Semisal Kewajiban untuk Shalat berjama'ah,berjihad,membri nafkah,dan beberapa kewajiban lainnya yang telah Allah khususkan bagi laki-laki bukan untuk wanita.Begitu pula dalam hal pembagian harta warisan.Allah SWT telah menetapkan dua bagian bagi laki-laki dan satu bagian bagi perempuan serta beberapa perbedaan lainnya yang telah Allah SWT gariskan bagi mereka.
Maka dengan segala perbedaan yang telah Allah SWT tetapkan ini,akankah kita sebagai seorang muslim akan menggugat segala keputusan yang telah Allah SWT tetapkan bagi kita selaku hamba-Nya dan akankan kita terus menuntut asas sesuatu yang bukan menjadi hak kita?padahal Allah SWT telah berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(Qs An-Nisa [4]:32).
Imam Ibnu Katsir menukil dari Imam Ahmad bahwasanya ayat ini turun berkenaan dengan kisah Ummu Salamah RA yang datang kepada Rasulullah SAW mengadukan keinginannya untuk mendapatkan keutamaan sebagaimana keutmaan yang diperoleh oleh kaum laki-laki,ucap beliau:"Wahai Rasulullah SAW,sesungguhnya para laki-laki diperintahkan untuk berperang sedangkan kami tidak diperintahkan dan begitu pula bagian warisan yang kami peroleh hanya setengah bagian laki-laki."Maka Allah SWT menurunkan Firmannya :"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah Allah karuniakan kepada sebaian kamu dai sebagian yang lain."
Dalam Ayat ini Alah SWy telah melarang kaum wanita untuk mengharapkan kelebihan yang telah dia karuniakan kepada kaum laki-lai karena setiap dari mereka telah Allah tetapkan bagiannya masing-masing sesuai usaha yang telah mereka kerjakan.
Hakikat Gerakan Emansipasi
Gerakan emansipasi wanita yang berkembang di indonesia bukanlah termasuk gerakan pertama dalam memperjuangkan kebebasan wanita dan penyetaraan gender dalam dunia Islam,melainkan merupakan anak kandung dari gerakan-gerakan yang pernah muncul sebelumnya dalam propaganda "menggugat syari'at islam"yang banyak dilancarkan oleh para westenis(kelompok berpikiran ala Barat) yang muncul pertama kali di wilayah prancis yang kemudian merambah ke wilayah bagian mesir serta negara-negara islam lainnya dengan suara Hurriyatul mar'ah (gerakan emansipasi wanita) dan al-musawah bainal mar'ati war rajuli (penyetaraan Gender).
Meskipun gerakan ini tampil dengan semboyan "mengangkat keterpurukan wanita"?pada estensinya(intinya) gerakan ini bertujuan untuk menggugat sya'riat islam dengan langkah yang lebih samar.Terlebih lagi pada tatanan sya'riat tentang hak-hak dan kewajiban yang berkaitan erat dengan wanita muslimah,mulai dari sya'riat hijab (menutup aurat) dan larangan tabarruj (dandanan yang terlarang) sampai pada gugatan penyetaraan hak warisan antara laki-laki dan wanita.
Apabila kita menilik hakikat gerakan ini,maka kita akan menemukan satu titik terang yang menunjukan bahwasanya semua gerakan ini muncul dari propaganda yang telah lama dikoarkan oleh orang-orang yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan agama Islam.Allah SWT berfirman menjelaskan perihal kebencian mereka kepada agama islam:
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ
"Orang-orang yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.Katakanlah,"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk(yang benar)."(QS.al-Baqarah [2]:120)
Ketimpangan Gerakan Emansipasi
Secara ssepintas seruan ini nampaknya merupakan sebuah ajakan yang akan mampu memberikan nutrisi bagi perkembangan dan kebahagiaan kaum hawa.Namun,sejatinya ajakan ini tak terlepas dari sebuah seruan yang bersifat kamuflatif(pengelabuan) dan banyak menyimpan nilai-nilai yang bersebrangan dengan prinsip dasar yang telah digariskan oleh islam bagi kaum wanita khususnya diantaranya :
1. Menyamakan antara kaum laki-laki dan kaum wanita dalam segala aspek
Sesungguhnya Allah SWT dengan segala hikmah-Nya telah menciptakan laki-laki dan wanita dengan segala perbedaan yang telah dia tetapkan bagi mereka,baik secara indrawi(kasat mata) maupun maknawi(hukum syar'i).Allah SWT berfirman :
لذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ
"Dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.(QS Al-Imran[3]:36).
2. Menggeret kaum muslimin menuju sekularisasi (pelepasan antara agama dengan dunia)
Dalam salah satu gerakan emansipasi yang banyak diusung oleh para westernis terdapat satu misi yang jarang kita sadari sebagai kaum muslimin,yaitu usaha mereka untuk mencekcoki otak-otak kaum muslimin dengan pemikiran yang berhaluan sekuler,yang tentunya hal ini merupakan hasil dari propaganda orang-orang yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan agama islam.
3. Menggugat Syari'at hijab bagi kaum wanita
Syaikh Bakr bin Abdillah Abu zaid berkata, "sesungguhnya rintangan pertama yang dihadapi oleh para penyeru gerakan ini adalah syari'at hijab bagi wanita,oleh karena itu tidaklah heran apabila hal pertama yang mereka serukan adalah kebebasan wanita untuk tidak mengenakan hijab dengan seruan membebaskan wanita dari kekangan dan kezhaliman,padahal yang mereka serukan tidak lain hanyalah sebuah makar untuk menjauhkan kaum muslimah dari agama islam.!"
Penutup
Jika memang gerakan ini merupakan salah satu bagian dari propaganda orang-orang yahudi dan nasrani,maka sudah sepatutnya bagi kaum muslimin untuk mewaspadai gerakan ini supaya kita tidak terjebak dalam perangkap mereka tersebut.Dan untukmu wahai wanita muslimah,janganlah sekali-kali kali kalian terpedaya dengan seruan tersebut meskipun mereka mengenakan baju"menuju kebangkitan wanita",karena sesungguhnya hakikat gerakan tersebut hanyalah propaganda untuk menjauhkan kalian dari agama Islam.Yang wajib kalian ketahui adalah bahwa kedudukan seorang wanita dalam islam sangatlah mulia tidak seperti yang digambarkan oleh para westernis tersebut.
Kemudian sadarlah wahai wanita muslimah,perbedaan yang telah Allah SWT tetapkan bagi laki-laki dan perempuan merupakan sebuah ketetapan yang wajib bagi siapa saja untuk menerimanya dengan segala ketundukan dan sepenuuh keimanan.Perhatikan firman Allah :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata."(QS.al-Ahzab[33]:36).
Akhirnya,kita berdo'a semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan menjauhkan kita dari tipu daya musuh-musuh islam dan mudah-mudahan Dia menghancurkan setiap makar yang telah dibuat oleh para musuh-musuh islam.Aamiin.
Sumber Buletin Al-Furqon volumme 12 No.3