Sejarah Berdirinya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Di Indonesia
eaSYstem   23 Januari 2018   Dibaca 14547 kali  

LATAR BELAKANG

         Pendidikan di Indonesia berawal dari pendidikan berbasis keagamaan yang di selenggarakan oleh para pemuka dan penyabar agama Hindu, Budha,dan Islam. Pada zamannya , mereka telah mengembangkan sistem pendidikan yang relatif “tersruktur" dari segi isi maupun tingkat-tingkatnya. Namun sistem pendidikan dalam bentuk sekolah atau menyerupai sekolah sekarang baru dimulai pada abad ke-16. Sekolah pertama di Indonesia didirikan oleh penguasa Portugis di Maluku, Altonio Galvano, pada tahun 1536 berupa sekolah seminari untuk anak-anak dari pemuka pribumi .

        VOC mendirikan sekolah pertama di Ambon pada tahun 1607, disusul kemudian di Pulau Banda (1622), dipulau Lontar (1923), dan di Pulau Roen(1927), semuanya di kawasan Maluku yang kaya akan rempah-rempah dan menjadi sasaran awal misi VOC. Sekolah-sekolah tersebut pada dasarnya bertujuan untuk penyebaran agama Kristen . Diluar wilayah Ambon, VOC mendirikan juga sekolah di Jakarta(1617)yang menjadi Sekolah Batavia(Bataviaase School) pada tahun 1622; Sekolah Warga Masyarakat (Burgerschool) tahun 1630, Sekolah Latin (Latijnse School) tahun 1642, dan Sekolah Cina(Chinese School) tahun 1737. Sekolah yang berorientasi “Kejuruan" yang didirikan pertamakali pada zaman VOC adalah Akademi Pelayaran (Academie der Marine) pada tahun 1743 tetapi ditutup kembali pada tahun 1755.

       Ketika kekuasaan VOC berakhir pada penghujung abad ke-18 pendirian sekolah-sekolah dilanjutkan oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berdasarkan atas keturunan, bangsa, dan status sosial. Sekolah Pertama untuk anak-anak Eropa dibuka di Jakarta pada 1817, kemudian menyusul berbagai sekolah lainnya. Akan tetapi, setelah lebih dari dua abad berkuasa sejak zaman VOC, baru pada tahun 1853 Belanda mendirikan sekolah kejuruan, yaitu Ambachts School van Soerabaia (Sekolah Pertukangan Surabaya) yang diperuntukan bagi anak-anak Indo dan Belanda, disusul kemudian oleh sekolah serupa di Jakarta pada 1856. Kedua sekolah ini diselenggarakan oleh swasta. Baru pada tahun 1860, Pemerintah Hindia Belanda mengusahakan Sekolah Pertukangan di Surabaya untuk golongan Eropa. Bagi anak-anak Pribumi, hingga saat itu belum ada sekolah serupa.

        Di luar Akademi Pelayaran yang didirikan tahun 1743, Sekolah Pertukangan di Surabaya yang berdiri pada tahun 1853 itulah sebagai sekolah kejuruan pertama di Indonesia. Bila sekolah ini menjadi patokan, maka hingga sekarang sekolah kejuruan di Indonesia telah berusia satu setengah abad.

PERAN SMK DI INDONESIA

         Saat ini peran SMK tidak bisa dianggap remeh, tidak adalagi kedudukan SMK sebagai sekolah cadangan yang menjadi pilihan kedua apabila tidak bisa masuk ke SMA yang diinginkan. Paling tidak ada beberapa alasan kuat kenapa Pembaca harus memilih SMK sebagai pilihan utama dalam memilih. Melansir sebuah blog tentang SMK, berikut 5 (lima) alasan memilih SMK, antara lain: 
  1. Setiap siswa akan dibebekal mengenai ilmu pengetahuan khusus yang sesuai dengan minat serta kemampuan masing-masing siswa.
  2. Siswa akan didorong untuk memiliki bakat berwirausaha (enterpreneurship atau kewirausahaan). Nantinya, setiap siswa SMK terbiasa memiliki etika serta etos kerja yang tinggi.
  3. Siswa SMK akan selalu diberikan dasar ilmu (basic) tentang pelatihan kerja atau biasa disebut dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
  4. Siswa akan diberikan kemampuan guna menentukan pilihan bidang keterampilan serta keahlian yang harus dikembangkan.
  5. Lulusan SMK cepat memperoleh pekerjaan, seiring dengan banyaknya perusahaan yang menginginkan pekerja dari lulusan SMK dengan ilmu yang segar atau fresh graduate.

Awal Mula Dan Tujuan Didirikannya SMK

Berbicara mengenai Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan Indonesia, terdapat sedikit catatan tapi padat yang bisa dijelaskan. Penamaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah hasil revolusi dari nama-nama sebelumnya. Di dalam sejarah pendidikan Indonesia, sebelum SMK dikenal yang namanya STM yang merupakan akronim dari Sekolah Teknologi Menengah, ada lagi SMEA singkatan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas, ada juga Sekolah Menengah Industri dan Kerajinan disingkat dengan SMIK, Sekolah Menengah Musik (SMM) dan lain-lain.

Melihat isu-isu yang berkembang di masyarakat tentang SMK, bisa dirasakan banyak hal positif yang bisa menjadi sumber inspirasi, seperti; produk otomotif lahir dari keahlian anak-anak SMK, contoh: mobil Esemka, komputer Zyrex, Buggy Car dan lain-lain. Belum lagi bila kita berbicara kiprah anak-anak SMK di kancah internasional, semisal pelajar SMK Indonesia memenangkan kontes dalam ajang World Skill Competition – kompetisi tingkat dunia yang memperlombakan keahlian dan Indonesia meraih medali emas, perak juga Medallion excellence.

Itulah mengapa saat ini Sekolah Menengah Kejuruan sudah menjadi  bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional. Di samping bertujuan guna menyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), SMK berkomitmen untuk membantu mengurangi jumlah pengangguran usia produktif.

(Sumber :https://kliksoreang.com/ dan https://psmk.kemdikbud.go.id/ "Dengan Sedikit Perubahan")

 

Bagikan :