pentingnya menjaga lisan
Easystem   26 September 2018   Dibaca 1943 kali  

orang bilang, "memang lidah tak bertulang," "orang itu memang pandai bersilat lidah," 'lisan memang lebih tajam daripada pedang," dan sejumlah perkataan lain-nya yang telah dikenal akrab oleh manusia serta menunjukkan betapa hebatnya lidah atau lisan. lidah mudah berucap dan mudah menyelisihi ucapannya sebelumnya, sehingga pantas disebut bagian tubuh yang tak bertulang sebab plin-plannya. lidah atau lisan ibarat jurus mematikan dalam ilmu bela diri, sehingga orang bisa saja belindung dari salah dengan jurus bersilat lidah yang mudah memutar balikan pernyataan dan kesepakatan. lidah atau lisan bahkan merupakan senjata yang tikamannya terasa lebih menyayat dan lebih pedih dibanding tikaman dan sayatan pedang. gambaran bahwa perkataan itu sangat kuat pengaruhnya bagi pendengarnya, yang jika menusuk akan terasa lebih menyakitkan, jika membakar lebih terasa panasnya di telinga pendengar, jika mengolok lebih menyakitkan hati, dan seterusnya. jika demikian maka lidah atau lisan memang harus dijaga dan dikondisikan.

perintah menjaga lisan

terdapat beberapa dalil dari al-qur'an maupun dari sunnah yang secara tidak langsung memerintahkan menjaga lisan. diantaranya ialah firman allah:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf : 18)
al-Hafizh ibnu katsir berkata, "tiada terucap, yaitu oleh anak adam (manusia) suatu ucapan pun, yaitu tiada berucap dengan satu kata pun, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawasan yang selalu hadir, artinya melainkan ada baginya malaikat yang mengawasi memperhitungkannya dengan mencatatnya. tiada dia tinggalkan satu kata pun atau satu gerakan pun. sebagaimana firman allah (QS. al-Infithar: 10-12):

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَكِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." (tafsir ibnu katsir, 7/398)

allah juga berfirman:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. an-Nur: 24)

mengapa wajib menjaga lisan?

ada beberapa alasan mengapa wajib menjaga lisan selain sebab menjaga lisan itu diperintahkan oleh allah dan rasulnya. di antara sebab-sebab itu ialah karena bahayanya membiarkan lisan tak terjaga. berikut ini sebab-sebab itu ialah karena bahayanya membiarkan lisan tak terjaga. berikut ini sebab-sebab lain mengapa harus menjaga lisan:

1. dia antara perkara yag paling dikhawatirkan rasulullah bahayanya terhadap manusia ialah lisan

2. karena lisan seorang muslim yaitu yang tidak menganggu orang lain

3. dianjurkan berlindung dari keburukan lisan

4. menjaga lian sebab mendapat jaminan surga

5. manusia yang banyak bicara paling dibenci nabi dan kelak di akhirat tempatnya paling jauh dari beliau

bahaya tidak menjaga lisan

hal yang terpenting dalam bab ini, bahwa kebanyakan manusia terjurumus ke dalam neraka sebab buah ucapan lisannya.

diriwayatkan oleh ubadah bin shamit, bahwa suatu hari rasulullah keluar dengan naik kendaraannya sementara sementara para sahabat beliau disekitar beliau, lalu mu'adz bin jabal berkata, "wahai nabi allah, apakah engkau mengizinkan aku maju bersamamu atas kerelaan jiwamu?" Rasulullah menjawab, "ya" maka mu'adz  pun mendekat ke beliau lalu keduanya berjalan bersama.

mu'adz bin jabal lalu berkata, "ayahku sebagai tebusanmu, wahai rasulullah. aku memohon kepada allah agar dia menjdikan hari kami sebelum harimu (yaitu kematian). bagaimana jika terjadi sesuatu (yaitu kematian nabi) dan kami tidak memandang kejadian apapun insyaallah, maka amalan apa yang kami harus lakukan sepeninggalanmu?" rasulullah pun diam sesaat lalu bersabda, "jihad di jalan allah." lalu beliau melanjutkan sabdanya, "sebaik-baik amalan ialah jihad di jalan allah. adapun sesuatu yang ada pada manusia lebih menguasai hal itu." (mu'adz berkata), "apakah puasa dan sedekah (yang engkau maksudkan)?" rasulullah bersabda, "sebaik-baik amalan ialah puasa dan sedekah." mu'adz pun menyebutkan setiap kebaikan yang dilakukan manusia. sehingga bersabdalah rasulullah, "dan seseorang kembali bersama manusia adalah lebih baik dari hal itu."

mu'adz lalu bertanya, "apa itu, ayahku dan ibuku menjadi tembusanmu, seseorang kembali bersama manusia adalah lebih baik dari hal itu?" lalu rasulullah menunjuk mulut beliau lantas bersabda, "diam, kecuali dari kebaikan."

benar sebab lisan yang tidak terkendali dan tidak dijaga akan menjatuhkan pemiliknya ke dalam berbagai dosa, seperti syirik dalam doa dan mengadu, berdusta atas nama allah, rasul dan agama, berfatwa asal-asalan pendapatnya tanpa ilmu, memutuskan perkara dengan selain hukum allah dan rasul-Nya, nadzar demi selain allah, bertanya kepada dukun, membaca ramalan bintang, berbantah-bantahan dan debat kursi tentang agama, sumpah palsu, persaksian palsu, tuduhan palsu, bohong dan dusta, adu domba, gosip, menceritakan rahasia, mengolok-ngolok, mengejek, menyanyi, ucapan kotor dan keji, serta dosa lisan lainnya yang sangat banyak semuanya merupakan dosa besar.

semoga allah menjaga lisan kita dari dosa dan meneluruskannya di atas kebaikan dan ketaatan kepadanya.

 

 

sumber: al mawaddah vol. 105 jumadal ula 1438 H

 

Bagikan :