Renungan Bagi Orang yang Mengandalkan Kekuatan dan Kekayaan
Easystem   20 September 2018   Dibaca 1451 kali  

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 (أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ (6) إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ (7) الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ (8) وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ (9) وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ (10) الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ (11) فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ (12) فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ (13) إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ (14

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Samud yang memotong batu-batu besar di lembah dan kaum Fir 'aim yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

 

Saudaraku, ketika kegagahan masih menjadi pakaian, kekuatan otot masih menjadi lambang dan kebanggaan, di saat gemerlap harta masih menjadi tumpuan, ketika itu pula banyak jiwa insan yang merasa kuat dan mewah angkuh terhadap Rabbnya. Mereka menolak ajaran dan tak mau mengakui bahwa semua kekuatan dan kemewahan itu dari Allah.Sungguh memprihatinkan. Bukankah Allah telah memberi peringatan sekaligus adzab atas kaum-kaum terdahulu yang berlaku seperti itu?

Memang kekuatan, kedudukan dan kekayaan cenderung membuat orang tenggelam di dalamnya.

Saudaraku, ternyata kekuatan dan kekayaan yang Allah berikan kepada manusia terkadang dapat membuahkan kemurkaan dan siksaan yang mengantarkan manusia pada kerugian selama-lamanya. Lantaran harta, pada umumnya cenderung membuat orang membangkang dan merusak, karena dia merasa mempunyai kekuatan dan kekuasaan. Dari sinilah kemungkinan terjadi ketergelinciran.

Lembaran-lembaran al-Qur'an penuh dengan kisah-kisah mereka yang tertipu dengan kekuatan dan kekayaan sehingga Allah hancurkan mereka dengan kehancuran yang nyata.

Allahul musta'an....

Tafsir ayat:

Dalam ayat di atas Allah menjelaskan sebagian kisah umat-umat terdahulu yang menentang Rasul mereka, melampaui batas serta merusak di muka bumi, sehingga mereka diadzab tanpa tersisa, supaya kisah tersebut menjadi pelajaran.

Allah memulainya:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap kaum 'Ad?

Merekalah 'Ad pertama yang merupakan 'Ad bin Iram, keturunan Nabi Nuh alaihissalam. Merekalah kaum yang Allah utus kepada mereka Hud alaihissalam, lalu mereka mendustakan dan menentangnya.Maka Allah selamatkan Nabi-Nya dan siapa saja yang beriman di antara mereka, kemudian Allah hancurkan kaum tersebut dengan angin yang sangat kencang lagi dingin. Sebagaimana Firman Allah dalam surat al-Haqqah ayat 6-8.

Ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad, dan seluruh umatnya. Supaya mereka melihat atau dapat mengambil pelajaran dari kaum-kaum terdahulu. Sebab, Nabi dan umatnya tidak melihat kaum-kaum tersebut.

 إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ

(Yaitu) Penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi

Iram merupakan tempat tinggal kaum 'Ad, atau sebuah qabilah tersendiri. Mereka adalah orang-orang yang kuat dan mempunyai badan yang sangat tinggi, sehingga mereka membangun bangunan-bangunan yang menjulang tinggi.

Sedangkan  ذَاتِ الْعِمَادِ berarti kekuatan yang sangat dahsyat, kedurhakaan lagi congkak.

 الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ

Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,

Kampung kaum 'Ad atau Iram merupakan qabilah yang belum pernah ada suatu kampung yang serupa dengannya, dari segi besarnya, ketinggian dan kekokohannya. Mereka juga kuat dan bengis. Karena itu, Allah mengingatkan mereka melalui Nabi Hud perihal nikmat tersebut supaya mereka mau bersyukur. (QS.al-A'raf ayat 69).

Namun tidaklah peringatan itu menambah kecuali hanya kesombongan di muka bumi dan mendustakan Nabi Hud serta ayat-ayat Allah. Bahkan merekalah yang mengatakan, "Siapakah yang lebih kuat dibandingkan dengan kami?!" (QS. Fushshilat ayat 15).

Ketika kekuatan dan kemegahan telah berhasil menipu mereka, saat itulah Allah hancurkan mereka dengan angin yang membinasakan, sebagai pelajaran bagi orang sesudahnya. (QS. adz-Dzariyat ayat 41-42).

وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ

Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,

Merekalah yang disebutkan Allah dalam surat al-Hijr ayat 82. Qabilah Tsamud yang merupakan kaum Nabi Shalih. mereka mendustakan Nabinya dan melanggar perintah Allah dengan menyembelih unta kiriman Allah sebagai tanda bukti janji-Nya. Maka Allah binasakan mereka dengan suara yang sangat keras, petir dan gempa.

وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ

Dan Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),

Yaitu Fir'aun memiliki bala tentara, penjaga dan pengawas untuk memperkokoh kerajaannya. Ada pula yang mengatakan, mereka menyiksa manusia dengan tali-tali (al-Autad), lalu mengikatnya sampai mati karena kesombongan dan kebengisannya.

Allah mengutus Musa kepada Fir'aun. Namun karena kekayaan dan kesombongannya ia menentang Musa. Bahkan ia berani mengaku bahwa dirinyalah Rabb!

الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ

Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri

Yaitun'Ad, Tsamud, Fir'aun dan bala tentara mereka. Mereka melampaui batas dan durhaka kepada Rabbnya serta telah mengufuri-Nya di negeri mereka berada.

 فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ

Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,

Ini merupakan kerusakan maknawi yang melebar di muka bumi, berupa kekufuran, kemaksiatan, kesesatan, sombong dan melampaui batas.

 فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ

Karena itu Rabbmu menimpakan kepada mereka cemeti Adzab

Ibnu Jarir at-Thabari menafsirkan, "Maka Rabbmu turunkan atas mereka wahai Muhammad, dari adzab-Nya dan menghalalkan kehancuran bagi mereka, karena mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan melampaui batas kepada Allah.

Inilah perilaku orang-orang kafir dan para pengikut mereka dari berbagai jenis kemaksiatan. Mereka selalu berusaha memerangi para Rasul dan menghalangi manusia dari jalan Allah. Maka ketika mereka melampaui batas dan sikap sombong yang mewajibkan kehancuran mereka, Allah kirimkan sebagian adzab-Nya kepada mereka dan menimpakan cemeti adzab atas mereka.

إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ

Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi

Yaitu, mengawasi perbuatan-perbuatan mereka di dunia maupun di akhirat, di atas jembatan neraka Jahannam, supaya mereka terbelenggu bila melewatinya nanti pada hari kiamat.

Demikianlah Allah memperingatkan kaum setelah mereka bahwa Allah selalu mengawasi semua hamba, mendengar ucapan dan melihat perbuatan mereka. Ini semua ancaman yang sangat keras untuk mereka dan orang-orang yang seperilaku dengan mereka.

Faedah-faedah ayat:

1- Kemungkinan terjadinya adzab semisal kaum terdahulu.

Bahwa apa yang terjadi pada kaum terdahulu bisa jadi akan menimpa kita. Hanya saja pada umat ini Allah tidak membinasakan mereka seperti membinasakan kaum terdahulu dengan adzab yang menyeluruh. Namun Allah akan menghancurkan umat ini dengan ulah sesama mereka. Sebagaimana diceritakan dalam Hadits:

"... Aku tidak akan menjadikan umatmu dikuasai pleh musuh dari luar mereka yang melucuti pelindung kepala mereka -meskipun mereka diserang dari berbagai penjuru-, kecuali jika sesama umatmu saling menghancurkan dan saling menawan." (HR. Muslim 8/171)

2- Cara Allah menghibur kekasih-Nya

Dalam ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah akan selalu menghibur para utusan dan kekasih-Nya di saat mereka sedih. Hal itu tampak ketika Allah mengisahkan tentang kedurhakaan kaum terdahulu terhadap Nabi mereka, supaya Nabi juga tidak sedih dan berlapang dada menerimanya.

3- Kerusakan agama sebab hancurnya umat

Hancurnya umat terdahulu sebab kedustaan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini semua sebagai cerminan bagi kita, kalau agama sudah mulai pudar dan rusak maka umat akan hancur dan apabila umat sudah hancur nantikan adzab Allah yang segera datang sebagai balasan dari polah manusia di Dunia. (QS. al-A'raf ayat 96 dan an-Nahl ayat 112)

4- Balasan setimpal dengan perbuatan.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. ar-Rum ayat 41)

5- Ambillah pelajaran dari mereka.

Allah sering mengabarkan tentang umat-umat terdahulu yang memiliki kekuatan, kekayaan, kelebihan, kedudukan dan kepandaian. Namun tidaklah bermanfaat sedikit pun apa yang mereka miliki. (QS Qaf ayat 36)

Ingat pula ketika 'Ad dan Tsamud yang sangat kuat bagai tak dapat punah, namun semua bisa dibinasakan oleh Allah dalam sekejab mata. Lantas, bagaimana dengan kita? (QS. al-Qashash ayat 58)

6- Tidak ada yang luput dari pengawasan Allah.

Tidaklah ada seorang pun yang lepas dari pengawasan Allah dan Dia akan membalas amal perbuatannya di akhirat nanti. (QS. ath-Thalaq ayat 12)

Wallahu A'lam.

 

Bagikan :