Keutamaan Shalat Subuh
Easystem   20 September 2018   Dibaca 1166 kali  

 Manusia berlomba mencari dunia, bahkan mereka rela pergi sebelum matahari terbit dan kembali pada saat matahari telah terbenam demi mendapatkan kehidupan dunia yang lebih baik. Padahal Nabi kita Muhammad Shallahhu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Dua rakaat sebelum shalat subuh lebih baik dari dunia dan seisinya."(HR.Muslim no. 275)

   Begitu besar pahala shalat sunnah sebelum subuh, bagaimana dengan pahala shalat subuh itu sendiri ?

Keutamaan Shalat Shubuh

    Diantara keutamaan shalat subuh adalah:

    Pertama : Salah satu penyebab masuk surga. Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda:"Barang siapa yang mengerjakan shalat brda'in (yaitu :Shalat subuh dan ashar) maka ia masuk surga. " (HR. Bukhari no 57 dan Muslim no 635)

    Kedua    : Salah satu penghalang masuk neraka. Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tidakklah akan masuk neraka orang yang mengerjakan shalat sebelum terbit matahari (yaitu shalat subuh ) dan shalat sebelum tenggelam matahari (yaitu shalat ashar). (HR. Muslim no 634)

    Ketiga    : Berada dalam jaminan Allah, Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang mengerjakan shalat subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah."

    Oleh karena itulah jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kita dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutna dengan sesuatu dari jaminaNya, maka Allah pasti menemukannya dan menelungkupkannya diatas wajahnya dalam neraka jahannam. (HR.Muslim no 163). Berkaitan dengan hal ini ada sebuah contoh pada masa tabi'in yaitu Salim bin Abdullah, beliau adalah cucu dari Al - Faruq Umar Bin Khattab.

    Salim bin Abdullah Radiallahu pernah menemui gubernur Hajaj bin Yusuf untuk memberitahu kebutuhan kaum muslimin. Hajaj menyambutnya dengan ramah dan mempersilahkannya duduk didekatnya dan memuliakan salim secara berlebihan. Selang beberapa saat, beberapa orangdibawa untuk menghadap Hajaj, rambut mereka kusut , debu menempel di badan mereka, wajah merekapun pucat, semua dalam keadaan dibelenggu dan terikat. Hajaj menoleh kepada Salim bin Abdullah seraya menjelaskan mereka adalah pemberontak, pelaku kerusakan di muka bumi, orang - orang ini menghalalkan darah yang Allah haramkan.

   Gubernur kemudian menyerahkan pedangnya kepada Salim dan menunjuk salah seorang dari mereka seraya berkata: "Pergilah menuju dia, lalu tebas lehernya!" Salim menerima dia, lalu tebas lehernya!"Salim menerima pedang dari tangan Hajaj lantas berjalan mendekati orang yang dimaksud. Keadaan pun menjadi tegang, seluruh mata tertuju pada Salim, memperhatikan apa yang akan dilakukannya. Tepat dihadapan orang tersebut terjadi dialog berikut:

     S: "Apakah anda muslim?"Salim bertanya.

     F: "Ya, Saya muslim, tapi apa perlunya anda bertanya demikian?Lakukan saja apa yang diperintahkan kepada anda!

     S: "Apakah anda shalat subuh?

     F: "Sudah saya katakan saya ini muslim, kenapa anda masih bertanya demikian? Adakah orang muslim yang tidak shalat subuh ? "Si terdakwa menjawab dengan nada tinggi.

    S: "Maksud saya, apakah anda shalat subuh hari ini ?

    F: "Semoga Allah memberi anda hidayah, sudah saya tegaskan saya selalu shalat subuh, silahkan anda memenuhi perintah orang zalim itu agar dia tidak murka kepada anda."

    Salim bin Abdullah berbalik menghadap Hajaj lalu dia melempar pedang yang digenggamnya, seraya mengetakan: "Orang ini mengaku muslim dan berkata bahwa hari ini dia shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah Subhanahu Wata'ala, maka saya tidak akan membunuh seorang yang berada dalam perlindungan-Nya.

   Keempat: Dihitung pahalanya seperti shalat semalam penuh. Nabi shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa shalat isya berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barang siapa yang shalat subuh berjama'ah, maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malam."(HR.Muslim no 565)

   Kelima   : Disaksikan para malaikat malam, Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh para malaikat malam serta malaikat siang berkumpul pada saat shalat fajar (Shalat subuh) QS Al - Isra:78 (HR. Al Bukhari no 137 dan Muslim no 632)

Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Shalat Subuh

  Betapa banyak keutamaan yang bisa didapat oleh seseorang yang shalat subuh. Tidaklah kita takut disebut sebagai orang yang munafik, karena meninggalkan shalat subuh?

  Dan banyak orang meninggalkan shalat subuh karena tertidur. Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang - orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaan pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. (HR. Bukhari no 657 dan Muslim no 651)

  Cukuplah ancaman sebagai orang munafik membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini.

   Semoga Allah Subhanahu Wata'ala selalu memberi hidayah dan taufik kepada kita, khususnya bagi para laki - laki, supaya dapat melaksanakan shalat berjama'ah di masjid dan umumnya bagi para ibu untuk memotivasi anak dan suaminya untuk shalat berjama'ah dimasjid.

Obat Kesedihan

  Pertama  : berusaha meningkatkan dan memperteguh iman dalam hati. Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Antusiaslah meraih apa - apa yang bermanfaat bagimu, dan jangan bersikap lemah" (HSR. Muslim. Bab Al - Qodr no. 2664).

 Kedua     : Bersedekah dan berinfak pada sarana - sarana sosial demi mencari ridha Allah. Allah telah berfirman yang artinya " orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang mereka nafkahkan itu dengan menyebut - nyebut pemberiannya dan tidak pula menyakiti (perasaan si penerima), mereka menerima pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."(QS.Al - Baqarah : 262).

 Ketiga     : Banyak mengingat Allah. Sebagaimana firman Allah yang artinya: "Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra'du:28).

 Keempat : Banyak memohon perlindungan dari kesedihan. "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kecemasann dan kesedihan, Kelemahan dan kemalasan, kikir dan sikap pengecut, lilitan hutang dan dikuasai orang lain (HSR. Bukhari)

 Kelima    : Membiasakan diri mencari alasan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Abu Qilabah radhiyallaahu 'anhu berkata: Apabila sampai padamu berita tentang saudaramu, maka berusaha keraslah mencari alasan mengapa dia berbuat begitu. Jika kamu tidak menemukan suatu alasan untuk memaafkannya, maka katakanlah:

'Barangkali saudaraku itu punya alasan yang tidak aku ketahui. (Hilyat Al-Auliya' 2 / 285), dalam hal - hal yang tidak berarti melenturkan amal ma'ruf nahi munkar, tapi itu khusus hal - hal yang tidak berarti melenturkan amal ma'ruf nahi munkar, tapi itu khusus hal - hal yang berkenaan dengan muamalah pada orang yang tidak masyhur keburukannya.

 Keenam  : Lihatlah keadaan orang yang mengalami kesedihan ( musibah ) lebih dahsyat. Nabi shallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu dan jangan melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. Itu lebih patut kamu (lakukan), Supaya kamu tidak memandang remeh nikmat Allah. "(HSR.Muslim).

 Ketujuh   : Besrikap optimis. Sebagaimana janji Allah kepada kita, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan ; sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. " QS. Al - Insyirah (94) ayat 5-6.

 Kedelapan : Memohonlah kepada Allah untuk menepis kesedihan. Sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Ya'qub 'Alaihissalam: "Sesungguhnya hanya kepada Allahlah Aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. QS. Yusuf (12) ayat 86

Sumber : (Shalihah Edisi 62 Vol.5  Tahun 1437 H/2017 M )

 

Bagikan :