kesyirikan dan kemaksiatan adalah sebab hilangnya keamanan sebuah negeri
setiap insan pasti menginginkan keamanan dan ketenteraman di negerinya, baik keamanan jiwanya, sanak keluarganya, ataupun masyarakatnya. bebas dari krisis moneter yang berkepanjangan, bencana, kesusahan, dan kerusuhanadalah harapan bagi setiap lapisan masyarakat di tanah air kita yang tercinta ini. namun semua itu tidaklah akan bisa tercapai apabila perkara-perkara yang menyelisihi syari'at islam seperti melakukan kesyirikan, kebid'ahan, dan kemaksiatan masih terus dilkukan. betapa banyak orang yang mengharapkan agar terbebas dari kesusahan dan musibah yang menimpa diri mereka, akan tetapi mereka tempuh dengan cara berbondong-bondong meminta ke kuburan para wali ataupun orang-orang sholih lainnya yang telah meninggal dunia. hal ini justru akan membuat negeri ini kacau-kacau dan mengundang datangnya bencana yang secara beruntun dan saling bergantian. tidaklah mereka menyadari firman allah yang berbunyi:
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَأَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (QS. yusuf [12]:106-107)ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. ar-Rum [30]:41)iman merupakan ponasi yang sangat agung untuk menggapai keamanan suatu negeri. dia mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai keamanan negeri, ketenangan jiwa, dan terhindarnya diri dari kesedihan dan kekhawatiran.
hal ini sebagaimana ditegaskan dalam al-qur'an:
فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (QS. al-An'am [6]:48)
2. meninggalkan segala bentuk kesyirikan
ketahuilah wahai saudaraku, diantara faktor terpenting untuk menggapai keamanan di sebuah negeri adalahnmenjauhkan diri dari noda-noda kesyirikan. mengapa demikian? sebab syirik adalah suatu kezholiman yang sangat besar dan perkara yang amat dibenci di sisi allah. allah adalah ilah (sesembahan) yang maha esa. dia tidak butuh sekutu ataupun tandingan. barangsiapa yang menyekutukan-Nya, maka allah tidak akan pernah mengampuni dosanya tersebut kecuali dia bertaubat kepada allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
cermatilah firman allah:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. al-An'am [6]:82)مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-Nahl [16]:97)وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. ibrahim [14]:7)