ada beberapa perkara yang kita harus besemangat dalam perkara tersebut, diantaranya:
pertama: menuntun lmu
kita sepakat bahwa meuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah.
ibnu hamz berkata, "maka rasulullah mewajibkan menuntut ilmu bagi setiap muslim yang berakal dan baligh. baik dari kaum lelaki maupun wanita. untuk mengenalkewajiban sholatnya, puasanya, dan tata cara bersucinya. wajib pula untuk mengenal perkara-perkara yang halal dan haram, yang semua itu tidak boleh bagi seorang pun untuk tidakmengetahuinya."
sungguh, para sahabat dan ulama sangat besemangat ketika mereka mencari ilmu dari rasulullah. sebagai contohnya:
1. umar ibn al-khaththab
beliau selalu bergantian dengan tetangganya, seorang ashar, untuk datang menemui rasulullah beliau berkata, "apabila giliran aku yang datang menemui rasullah maka aku pulang membawa berita hari itu berupa wahyu yang turun dan pelajaran lainnya (kepada tetanggaku, red). dan apabila giliran tetanggaku maka dia melakukan seperti apa yang aku lakukan."
2. ibnu abbas
beliau menuturkan semangatnya yang tinggi dalam menuntu ilmu, "pada suatu hari, telah smpai kepadaku suatu hadist yang diketahui oleh suatu orang saja, maka aku mendatangi pintu rumahnya, kemudian aku tidur siang di depan pintu rumahnya hanya beralaskan kain, debu-debu mengenai wajahku karena tertiup angin. kemudian tuan rumah bangun dan membuka pintu. melihat aku seperti itu, dia berkata, 'wahai anak paman rasulullah, ada apa gerangan hingga engkau datang kerumahku? tidaklah engkau mengutus orang hingga aku yang menemuimu? aku menjawab, 'tidak, saya yang lebih berhak mendatangi anda!'"
3. abu muhammad abdurrahman ibn abi hatim
beliau berkata, kami berada di mesir selama tujuh bulan dan tidaklah kami makan kecuali sedikit dari makanan. siang hari kami habiskan dengan menemuipara guru untuk menuntut ilmu, malam harinya kami menghafal dan mencocokinya. pada suatu ketika, aku dan temanku berangkat untuk menemui seorang guru, tetapi ada yang berkata, 'dia sedang sakit.' maka kami pun kembali pulang. ketika dalam perjalanan pulang, kami menjumpai seekor ikan yang menarik hati, maka kami pun sepakat untuk membelinya. setibanya di rumah, kami harus kembali lagi karena waktu belajar dengan guru yang lain telah tiba, kami pun meninggalkan ikan tersebut selama tiga hari hingga kami dapati ikan tersebut hampir busuk, kami pun mulai memakannya ssetengah matang karena kami tidak sempat untuk membakarnya lebih lama." kemudian beliau berkata, "tidaklah ilm itu didapat dengan bersantai-santai." itulah sebagian contoh dari semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu. semoga kita dapat meniru mereka.
kedua: semangat ibadah dan istiqamah
sungguh, para salaf shalih adalah orang yang telah memahami hakikat kehidupan. merekalah orang-orang yang telah mengerti akan perintah allah. mereka selalu bersemangat dalam ibadah dan istiqamah. lambung mereka selalu jauh dari tempat tidur jika tiba waktu malem.
1. 'ali ibn abi thalib
'ali ibn abi thalib tidak pernah meninggalkan sebuah amalan shalih setelah mendengarnya dari rasulullah. diceritakanlah bahwa 'ali dan fathimah pernah meminta seorang pembantu kepada rasulullah, kemudian beliau menjawab, "mau kah kalian aku ajari kebaikan yang kalian minta? apabila kalian hendak tidur maka bacalah takbir 34 kali, tasbih 33 kali, dan tahmid 33 kali,maka hal itu lebih baik bagi kalian daripda seorang pembantu." 'ali berkata, "sejak itu aku tidak pernah meninggalkannya." ada yang bertanya, "sampai sekalipun ketika malam perang shiffin?" dia menjawab, "iya, sampai (sewaktu) perang shiffin (pun) akan tetap mengerjakannya."
2. bilal ibn rabbah
adalah sahabat-yang-mulia bilal selalu mengerjakan sholat dua raka'at setelah berwudhu. hal ini sebagaimana diceritakan oleh buraidah bahwa rasulullah pernah memanggil bilal dan bertanya kepadanya, "wahai bilal, dengan amalan apa kamu mendahuluiku masuk surga kecuali aku mendengar suara sendalmu di hadapanku." bilal menjawab, "wahai rasulullah, tidaklah saya mengumandangkan adzan kecuali saya sholat dua raka'at terlebih dahulu, dan tidaklah saya berhadast kecuali saya berwudhu kemudian sholat dua raka'at." rasulullah menyahut, "oh, rupanya karena itu."
3. ummulmukminin'aisyah
ummulmukminin 'aisyah bisa mengerjakan sholat dhuha delapan raka'at, kemudian ia berkata, "andaikan kedua orang tuaku dihidupkan kembali, aku tetap tidak akan meninggalkannya."
ketiga: semangat dalam mencari kebenaran
kebenaran adalah salah satu fitrah yang telah ditanamkan oleh allah dalam diri setiap manusia. syaikhul-islam berkata, "hati diciptakan untuk mencintai kebenaran, ia akan elalu mencari dan mengiginkannya."
bahkan setiap jiwa manusia pun mempunyai naluri dan insting untuk bisa mengenal kebenaran. aallah berfirman:
قَالَ رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَىٰ كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَىٰ
Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk. (QS Thaha [20]:50)فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS al-An'am [6]:125)cukuplah untuk menunjukkan keutamaan daakwah ketika allah berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS Fushshilat [41]:33)ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka. (QS Muhammad [47]:9)
maka, kita tanamkan dalam diri untuk mencintai sholat, puasa, berbuat baik, sedekah, dan lainnya. begitu pula hendaknya kita benci dari keharaman, perbuatan keji dan kotor. itulah hakikat keimanan.
itulah sikap seorang muslimyang benar ketika berhadapan engan perintah allah. sebagian orang, hatinya tidak senang ketika diajak untuk perkara kebaikan, dia tidak bahagia dengan amalan ketaatan, dadanya merasa sempit, akan tetapi jika diajak ke jalan kebatilan, perkara yang haram, yang menyenangkan jiwa, maka hatinya akan bahagia dan bersemangat, jiwanya akan senantiasa mengikuti inilah tanda hati kita telah menyimpang!! camkan firman allah berikut ini:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS Ali 'Imran [3]:8)