hikmah di balik qana’ah terhadap harta
Easystem   08 September 2018   Dibaca 931 kali  

qana'ah (rela dan menerima pemberian allah) adalah sikap yang sangat dibutuhkaan oleh setiap insan. sikap qana'ah ini seharusnya dimiliki oleh orang yang kaya maupun orang miskin. tidak iri melihat apa yang ada di tangan orang lain, tidak tamak terhadap apa yang dimiliki manusia, serta tidak rakus mencari harta benda dengan menghalalkan semua cara. sehingga dengan semua itu akan melahirkan rasa puas dengan apa yang sekedar dibutuhkan. sikap qana'ah inilah yang telah diajarkan oleh rasulullah.

qana'ah merupakan sikap terpuji yang harus dibiasakan. walaupun terkadang sangat berat untuk dilakukan, namun bagi siapa saja yang berusaha dan berlatih, niscaya dia akan diberi taufiq dan petunjuk serta dijaga oleh allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. karena pada dasarnya manusia diciptakan dalam keadaan memiliki rasa cinta terhadap kepemilikan harta, bersifat keluh, lagi kikir terhadap harta.

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًاإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًاوَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. (QS. al-Ma'arij [70]:19-21)

hakikat qana'ah dalam islam

al-jaizh brkata: "qana'ah adalah merasa cukup dari apa yang datang dalam kehidupan ini. ridha atas segala pemberian yang sudah diterima dalam kehidupannya. tidak bernafsu untuk meraup harta dan pangkat yang tinggi, padahal jiwa merasa ingin mendapatkannya dan ada kecondongan untuk mengambilnya, akan tetapi dia malah memilih menahan jiwanya untuk mengambil yang demikian itu, karena merasa cukup dengan sedikit yang ia dapat." (tahdzib al-akhlaq:22)

sikap qana'ah dapat di terapkan dalam perkara harta duniawi, misalnya puas terhadap makanan yang ada, meskipun sedikit lauk-pauknya. cukup dengan beberapa lembar pakaian untuk menutup aurat. merasa puas dengan keadaan rumah atau tempat tinggal yang sudah dibangun walau sederhana. terlebih utama lagi kepada istri hendaknyah tidak menuntut suami agar membelanjakan perkara-perkara yang sifatnya kurang bermanfaat dan hanya bersifat glamor semata, yang mana dalam keadaan itu suami tidak mampu untuk memenuhinya.

jadi, dalam masalah dunia hendaklah kita melihat orang yang dibawah, sedangkan dalam masalah kehidupan akhirat kita harus melihat orang yang berada di atas kita.

qana'ah adalah perintah rasulullah

sesungguhnya keindahan islam dapat dilestarikan dengan memupuk sikap qana'ah dalam setiap kondisi.

imam an-Nawawi berkata: "makna hadits ini bahwa kaya yang terpuji adalah kaya jiwanya, merasa cukup dan tidak bernafsu terhadap perhiasan dunia. karena banyak harta hanya akan mendorong semangat untuk terus bernafsu dalam menambah hartanya. orang yang selalu meminta tambahan adalah orang yang tidak merasa cukup dengan apa yang dimiliki, maka orang yang seperti ini bukan orang yang kaya." (syarh shahih muslim: 4/3)

hikmah dan fadhilah sikap qana'ah

1. Qana'ah adalah pola hidup hamba yang bersyukur

syaikh abdurrahman as-sa'di berkata:

barang siapa yang merasa cukup dengan peberian allah, maka dia adalah orang yang bersyukur, sekalipun hasil yang ia dapatkan sedikit. lantaran bukanlah kekayaan itu dengan harta yang melimpah ruah, tetapi kaya yang hakiki adalah orang yang kaya hati. menjaga diri dari meminta-minta dan merasa cukup terhadap pemberian allah, maka sempurnalah kebahagian hidup bagi seorang hamba, mendapat nikmat duniawi dan qana'ah dengan apa yang allah berikan padanya. (Bahjah qulubil abrar:73)

2. allah mencintai hamba-Nya yang qana'ah terhadap dunia

keutamaan paling istimewa yang dapat diperoleh bagi orang-orang yang qana'ah terhadap dunia adalah allah akan mencintainya, bahkan manusia pun akan mencintainya. ini merupakan fadhilah (keutamaan/kehormatan) yang sangat besar. bila allah sudah mencintai hamba-Nya, maka pintu rahmat pun akan terbuka untuk hamba tersebut.

3. memperoleh kebahagian dalam hidup

kebahagian hakiki bukan dilihat dari banyaknya harta dan tingginya jabatan, akan tetapi kebahagian hakiki adalah merasa cukup dan ridha terhadap pemberian. tidak meminta-minta hanya untuk memperbanyak hartanya. karena itu, sikap qna'ah terhadap dunia dapat menghantarkan seseorang kepada kebahagiaan.

al-imam ibnu qudamah berkata: "menjadi keharusan bagi siapa saja yang tidak mendapat bagian dari harta untuk bersikap qana'ah, sedangkan siapa saja yang mendapatkan rezeki hendaknya digunakan dengan baik, bersikap darmawan terhadap orang lain."

penutup

demikianlah, marilah kita membiasakan diri untuk selalu bersikap qana'ah karena padanya terdapat fadhillah dan keutamaan yang sangat besar. cukuplah seorang ulama menjadi penghujung tulisan ini:

jadilah engkau seorang yang qana'ah dengan apa yang diberikan kepadamu, maka engkau telah berhasil melewati kesulitan qana'ah orang yang hidup berkecukupan. sesungguhnya usaha untuk mencapai angan-angan dan khayalan adalah perkara yang dapat membinasakan. dan kebinasan seseorang terletak dalam kemewahan. (ahsanu ma sami'tu, ats-tsa'alabi:22)

 

 

 

sumber; buletin al furqon tahun ke-5 volume 3 no. 4 rajab 1431

 

 

 

 

Bagikan :